Yaman, Bertahan ditengah kecamuk konflik Internal

15460131775c2649f916492

Konflik berkepanjangan, ada Januari 2015, pecah perang saudara di Yaman antara pemerintahan yang mendukung Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi dengan kelompok Houthi yang mendapat dukungan mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. Konflik ini telah menimbulkan kesulitan besar bagi masyarakat, terutama anak-anak, dan menyebabkan banyak korban. Salah satu kisah memilukan adalah Bader, seorang anak yang harus kehilangan kakinya karena serangan rudal yang dilancarkan oleh Houthi saat ia pulang dari sekolah.

Krisis pangan dan gizi, Konflik berkepanjangan ini juga memicu krisis pangan dan gizi yang parah di Yaman. PBB melaporkan bahwa situasi gizi buruk semakin memburuk, terutama di wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Yaman, dengan kasus paling kritis terjadi di sepanjang Laut Merah.

Krisis kesehatan, Krisis kesehatan yang parah juga terjadi akibat konflik, kekurangan pangan, dan kerusakan sistem kesehatan. WHO melaporkan bahwa sekitar 46% fasilitas kesehatan di Yaman hanya berfungsi sebagian atau tidak berfungsi sama sekali akibat kekurangan staf, dana, listrik, obat-obatan, dan peralatan.

Krisis pengungsi, Dampak dari krisis pangan, gizi, dan kesehatan ini menyebabkan krisis pengungsi di Yaman. UNHCR mencatat bahwa sekitar 4,5 juta orang telah terusir dari rumahnya akibat perang saudara yang berkepanjangan.

Serangan Israel, Selain konflik internal, Yaman juga menjadi target serangan Israel pasca operasi “Thufanul Aqsa” tanggal 7 Oktober 2024. Serangan ini merupakan respons terhadap dukungan kelompok Houthi terhadap Hamas dan keterlibatannya sebagai bagian dari poros perlawanan Iran terhadap Israel. Serangan ini semakin memperburuk kehidupan penduduk di wilayah yang dikuasai Houthi, terutama di daerah pinggir Laut Merah.

  1. bbc.com
  2. kompas.tv
  3. who.int
  4. aljazeera.com
  5. unrefugees.org

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *